Rabu, 13 Juni 2012

Perkembangan Sistem perekonomian Di Indonesia


Perkembangan sistem perekonomian di indonesia
Sistem perekonomian sebelum  orde baru
Sejak berdirinya negara republik indonesia, banyak tokoh tokoh yang merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia. 
Bung hatta mencetuskan bahwa perekonomian indonesia  yang sesuai dengan cita cita tolong menolong adalah koperasi. Namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi.
Sumitro djojohadikusumo, dalam pidatonya di amerika serikat bahwa yang dicita citakannya adalah ekonomi campuran.
Namun demikian dalam prosesnya disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang disebut sistem ekonomi pancasila, yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi.
Demokrasi ekonomi dipilih karena memiliki ciri positif :

  • Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan

  • Cabang cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara

  • Bumi,air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara  dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat

  • Sumber sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembag lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaanya ada pada lembaga lembaga perwakilan pula.

  • Warga negara memiliki kebebasan  dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

  • Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat

  • Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas batas yang tidak merugikan kepentingan umum

  • fakir miskin dan anak anak yang terlantar dipelihara oleh negara

dengan demikian di dlaam perekonomian indonesia tidak mengijinkan adanya :
free fight liberalism, yakni adanya kekbabasan usaha yang tidak terkendali   sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah, akibat bertambah luasnya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.
Etatisme, yakni keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motifasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.
Monopoli, yakni suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu klompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti ‘keinginan sang monopoli’
Meskipun pada awal perkembangan perekonomian indonesia menganut sistem perekonomian pancasila. Ekonomi demokrasi, dan mungkin campuran. Namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di indonesia. Awal tahun 1950an – 1957an merupakan bukti sejatrah adanya corak liberalis dalam perekonomian indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak perekonomian di tahun 1960an- masa orde baru.

Keadaan ekonomi di indonesia anatar tahun 1950-1965an sebenarnya telkah diiisi dengan beberapa program pemerintah. Diantara program program tersebut adalah :

  • Program banteng 1950, membantu pengusaha pribumi

  • Program sumitro plan 1951

  • Rencana lima tahun pertama1955-1960

  • Rencana delapan tahun

Namun, program tersebut tidak memberikan hasil yang berarti bagi perekonomian indonesia, dan faktor penyebab kegagalannya adalah :

  • Program tersebut disusun oleh tokoh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik, dengan demikian keputusan keputusan yang dibuat cenderung menitik beratkan pada masalah politik, dan bukannya masalah ekonomi.

  • Dana negara yang seharusnya dialokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi justru untuk kepentingan politik dan perang.

  • Terlalu pendeknya masa kerja setiap kabinet. Tercata tidak kurang dari 13 kabinet pada saat itu. Akibatnya program program sdan rencana ekonomi yang telah disusun masing masing kabinet tidak dapat dijalankan dengan tuntas.

  • Program dan rencana yang disusun kurang memperhatikan potensi dan aspirasi dari berbagai pihak.

  • Adanya kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat di indonesia(liberalis,1950-1957) dan etatisme (1958-1965)


Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi pada periode tersebut  dapat dilihat pada bukti berikut :

  • Semakin rusaknya sarana produksi dan komunikasi, yang mmbawa dampak menurunya nilai ekspor.

  • Hutang luar negri yang justru digunakan untuk proyek’mercu suar’

  • Defisit anggaran negara yang semakin besar, dan justru ditutup dengan  mencetak uang baru, sehingga inflasi yang tinggi tidak dapat dicegah kembali.

  • Keadaan tersebut diperparah dengan laju pertumbuhan penduduk (2,8%) yang lebih besar dari laju prtumbuhan ekonomi saat itu, yakni sebesar (2,2%).


Perkembangan sistem ekonomi setelah orde baru
Awal orde baru diwarnai dengan masa masa rehabilitasi, perbaikan hampir diseluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi. Rehabilitasi ini ditujukan untuk :

  • Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa sisa paham sistem perekonomian lama /liberal kapitalis dan etatisme/komunis.

  • Menurunkan dan mengendalikan laju inflkasi yang saat itu sangat tinggi yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secar umum.

Tercatat bahwa:
Tingkat infladi tahun 1966(650%), 1967(120%), 1968(85%),1969(9,9%)
Dari data diatas, menjadi jelas mengapa rencana pembangunan lima tahun pertama/REPELITA I baru dimulai pada tahun 1969.

3 komentar:

sanusi_anggi mengatakan...

keren blognya,,, gmna cr buat blog sperti ini ^_^

Astri Novianti mengatakan...

caranya cuma download template,
untuk langkah selanjut'a bisa di browsing "how to change blogger template" ^_^

sanusi_anggi mengatakan...

maksh infonya :D