Perkembangan sistem perekonomian di
indonesia
Sistem perekonomian sebelum
orde baru
Sejak berdirinya negara republik indonesia, banyak tokoh
tokoh yang merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa
indonesia.
Bung hatta mencetuskan bahwa perekonomian indonesia yang sesuai dengan cita cita tolong menolong
adalah koperasi. Namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan
secara koperasi.
Sumitro djojohadikusumo, dalam pidatonya di amerika serikat
bahwa yang dicita citakannya adalah ekonomi campuran.
Namun demikian dalam prosesnya disepakati suatu bentuk
ekonomi baru yang disebut sistem ekonomi pancasila, yang didalamnya mengandung
unsur penting yang disebut demokrasi ekonomi.
Demokrasi ekonomi dipilih karena memiliki ciri positif :
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan
- Cabang cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
- Bumi,air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk kemakmuran rakyat
- Sumber sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan
permufakatan lembag lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap
kebijaksanaanya ada pada lembaga lembaga perwakilan pula.
- Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki
serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
- Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat
- Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara
dikembangkan sepenuhnya dalam batas batas yang tidak merugikan kepentingan umum
- fakir miskin dan anak anak yang terlantar dipelihara oleh
negara
dengan demikian di dlaam perekonomian indonesia tidak
mengijinkan adanya :
free fight liberalism, yakni adanya kekbabasan usaha yang
tidak terkendali sehingga memungkinkan
terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah, akibat bertambah luasnya jurang
pemisah antara si kaya dan si miskin.
Etatisme, yakni keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan
sehingga mematikan motifasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan
bersaing secara sehat.
Monopoli, yakni suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada
satu klompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen
untuk tidak mengikuti ‘keinginan sang monopoli’
Meskipun pada awal perkembangan perekonomian indonesia
menganut sistem perekonomian pancasila. Ekonomi demokrasi, dan mungkin
campuran. Namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak
pernah terjadi di indonesia. Awal tahun 1950an – 1957an merupakan bukti
sejatrah adanya corak liberalis dalam perekonomian indonesia. Demikian juga
dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak perekonomian di tahun
1960an- masa orde baru.
Keadaan ekonomi di indonesia anatar tahun 1950-1965an
sebenarnya telkah diiisi dengan beberapa program pemerintah. Diantara program
program tersebut adalah :
- Program banteng 1950, membantu pengusaha pribumi
- Program sumitro plan 1951
- Rencana lima tahun pertama1955-1960
- Rencana delapan tahun
Namun, program tersebut tidak memberikan hasil yang berarti
bagi perekonomian indonesia, dan faktor penyebab kegagalannya adalah :
- Program tersebut disusun oleh tokoh tokoh yang relatif bukan
bidangnya, namun oleh tokoh politik, dengan demikian keputusan keputusan yang
dibuat cenderung menitik beratkan pada masalah politik, dan bukannya masalah
ekonomi.
- Dana negara yang seharusnya dialokasikan untuk kepentingan
kegiatan ekonomi justru untuk kepentingan politik dan perang.
- Terlalu pendeknya masa kerja setiap kabinet. Tercata tidak
kurang dari 13 kabinet pada saat itu. Akibatnya program program sdan rencana
ekonomi yang telah disusun masing masing kabinet tidak dapat dijalankan dengan
tuntas.
- Program dan rencana yang disusun kurang memperhatikan potensi
dan aspirasi dari berbagai pihak.
- Adanya kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem
perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat di
indonesia(liberalis,1950-1957) dan etatisme (1958-1965)
Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah
terjadi pada periode tersebut dapat
dilihat pada bukti berikut :
- Semakin rusaknya sarana produksi dan komunikasi, yang mmbawa
dampak menurunya nilai ekspor.
- Hutang luar negri yang justru digunakan untuk proyek’mercu suar’
- Defisit anggaran negara yang semakin besar, dan justru ditutup
dengan mencetak uang baru, sehingga
inflasi yang tinggi tidak dapat dicegah kembali.
- Keadaan tersebut diperparah dengan laju pertumbuhan penduduk
(2,8%) yang lebih besar dari laju prtumbuhan ekonomi saat itu, yakni sebesar
(2,2%).
Perkembangan sistem ekonomi setelah orde baru
Awal orde baru diwarnai dengan masa masa rehabilitasi,
perbaikan hampir diseluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi.
Rehabilitasi ini ditujukan untuk :
- Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa sisa paham
sistem perekonomian lama /liberal kapitalis dan etatisme/komunis.
- Menurunkan dan mengendalikan laju inflkasi yang saat itu
sangat tinggi yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan
kegiatan ekonomi secar umum.
Tercatat bahwa:
Tingkat infladi tahun 1966(650%), 1967(120%),
1968(85%),1969(9,9%)
Dari data diatas, menjadi jelas mengapa rencana pembangunan
lima tahun pertama/REPELITA I baru dimulai pada tahun 1969.
3 komentar:
keren blognya,,, gmna cr buat blog sperti ini ^_^
caranya cuma download template,
untuk langkah selanjut'a bisa di browsing "how to change blogger template" ^_^
maksh infonya :D
Posting Komentar